SALAFY LOMBOK
Blog Ahlussunnah wal jamaah

Cari Blog Ini

Kamis, 20 Oktober 2011

Perintah Untuk Taat kepada Penguasa dan Memuliakannya serta Larangan keluar Darinya.

Dalil-dalil

Perintah Untuk Taat kepada Penguasa dan Memuliakannya serta Larangan keluar Darinya.

[Dinukil dari kitab Lammuddurril Mantsur Minal Qaulil Ma'tsur]

26. Rasululloh r bersabda :

(( إِنْ أُمِّرَ عَلَيكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيّ ٌمجدّع , فاسْمَعُوا وَأَطِيْعُوا , مَا قَادَكُمْ بِكِتابِ اللهِ ))

“Walaupun kalian dipimpin oleh seorang budak dari habasyi yang cacat, maka wajib bagi kalian mendengar dan taat selagi dia memimpin kalian dengan kitabulloh.”[1]

27. Rasululloh r bersabda

(( مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ، وَمَنْ أطاع الأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي، وَمَنْ عَصَى الأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي, والأمير مجن ))

“Barangsiapa yang taat kepadaku maka sungguh dia telah taat kepada Alloh. Dan barangsiapa yang taat kepada pemimpin berarti dia taat kepadaku, barangsiapa yang bermaksiat kepada pemimpin berarti dia telah bermaksiat kepadaku, karena pemimpin itu adalah orang yang menjaga.”[2]

28. Dari Adi bin Hatim berkata : “Kami berkata; Wahai Rasululloh kami tidak menanyakanmu tentang ketaatan orang yang bertaqwa, akan tetapi siapa saja yang telah melakukan perbuatannya -sambil menyebutkan tentang kejelekan-. Maka Beliau r bersabda : “Bertqwalah kepada Alloh, dengar, dan taatlah kalian.”[3]

29. Dari Abu Sa’id Al-Khudri t berkata : “Rasululloh r bersabda : “Akan ada para pemimpin yang membuat kulit menjadi lunak dan hati tidak tenang, kemudian akan muncul para pemimpin yang membuat hati menjadi gemetar dan kulit menjadi mengerut. Kemudian seorang lelaki berkata : “Wahai Rasululloh, bolehkah Kita memerangi Mereka ?” Beliau j menjawab : “Jangan, selagi mereka masih mendirikan shalat.”[4]

30. Dari Abu Dzar t berkata : “Rasululloh r mendatangiku sedangkan aku berada di masjid madinah, kemudian Beliau menyentakku dengan kakinya dan berkata : “Lebih baik kamu tidak tidur di dalamnya(masjid), kemudian aku berkata : “Wahai Rasululloh Aku tertidur” Beliau menjawab : “Apa yang Kamu lakukan jika Kamu dikeluarkan darinya?” Aku berkata : “Sesungguhnya Aku rela pindah ke negeri Syam, bumi yang suci dan diberkahi,” Beliau berkata : “Apa yang akan kamu lakukan jika Kamu dikeluarkan darinya?” Dia menjawab : “Apa yang akan aku lakukan?, aku akan melawannya dengan pedang wahai Rasululloh,” Rasululloh r berkata : “Maukah aku tunjukkan kepadamu dengan sesuatu yang lebih baik dan lurus daripada yang demikian itu?”-Beliau mengatakannya dua kali-, dengarlah, taatilah, dan turutilah perintahnya.”[5]

31. Dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan t berkata : “Tatkala Abu Dzarr keluar ke Rabadzah, sekelompok kafilah dari Irak bertemu dengannya, Mereka berkata : “Wahai Abu Dzar sungguh telah sampai kepada kami (kabar) tentang perbuatan yang dilakukan kepadamu, maka tegakkanlah bendera agar orang-orang datang kepadamu sesuai yang kamu inginkan. Ia menjawab : “Pelan-pelan wahai ahli Islam,* karena sesungguhnya aku mendengar Rosullulloh r bersabda : “Akan muncul setelahku Seorang penguasa, maka muliakanlah dia. Barangsiapa yang mencari suatu kehinaan di dalam Islam maka tidak akan diterima taubatnya sehingga dia mengembalikannya seperti semula.”[6]

32. Dari Qathn Abul Haitsam telah menceritakan kami Abu Ghalib berkata : “Aku pernah bersama Abu Umamah, maka ada seorang lelaki yang berkata kepadanya, apa pendapatmu tentang firman Alloh:

uqèd ü“Ï%©!$# tAt“Rr& y7ø‹n=tã |=»tGÅ3ø9$# çm÷ZÏB ×M»tƒ#uä ìM»yJs3øt’C £`èd ‘Pé& É=»tGÅ3ø9$# ãyzé&ur ×M»ygÎ7»t±tFãB ( $¨Br’sù tûïÏ%©!$# ’Îû óOÎgÎ/qè=è% Ô÷÷ƒy— tbqãèÎ6®KuŠsù $tB tmt7»t±s? çm÷ZÏB ÇÐÈ …

“Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.”( QS.Ali Imran: 7 )

Siapakah mereka ini?” Ia menjawab : “Mereka adalah khawarij, kemudian melanjutkan: “Berpeganglah kalian dengan As Sawadul A’zhom(Al-Jama’ah)”. Aku berkata: “Sungguh Kamu mengetahuinya.” Ia berkata : “Bagi merekalah tanggungjawab itu dan bagi kalian apa-apa yang dibebankan, taatilah, kalian akan mendapat petunjuk.”[7]

33. Dari Dawud bin Abul Furat berkata : “Abu Ghalib telah mengabarkanku bahwasanya Abu Umamah telah mengabarkannya bahwasanya; “Bani Israil telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan dan ummat ini akan bertambah satu (menjadi 72 golongan yang sesat), semuanya di neraka kecuali As Sawadul A’zham mereka adalah Al Jama’ah,” Aku berkata : “kamu telah mengetahui apa yang ada pada As Sawadul A’zhom- yang demikian itu terjadi pada saat kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan-, maka Ia berkata : “Demi Alloh, adapun aku sungguh membenci perbuatan-perbuatan mereka, akan tetapi bagi Merekalah tanggung jawab dan atas Kalian menjalankan apa-apa yang dibebankan, mendengar dan taat itu lebih baik daripada berbuat jahat dan maksiat.”[8]

34. Rasululloh r bersabda :

(( مَنْ أَكْرَمَ سُلْطَانَ اللهِ – تَبارَكَ وتَعَالى- فِي الدُّنيا أَكْرَمَهُ اللهُ يَوْمَ القِيامَةِ , وَ مَنْ أَهانَ سُلطانَ اللهِ -تبارَكَ وتَعَالى- فِي الدُّنيا أَهَانَ اللهُ يَومَ القِيَامَةِ ))

“Barangsiapa yang memuliakan penguasa di dunia, maka Alloh akan memuliakannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menghinakan penguas di dunia maka Alloh akan menghinakannya pada hari kiamat.”[9]

35. Rasululloh r bersabda:

(( خَمْسٌ مَنْ فَعَلَ وَاحِدَةً مِنْهُنَّ كَانَ ضَامِنًا عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ دَخَلَ عَلَى إِمَامِهِ يُرِيدُ تَعْزِيرَهُ وَتَوْقِيرَهُ…))

“Ada lima perkara yang apabila orang tersebut mengamalkan salah satu darinya maka dia menerima tanggungan dari Alloh U, orang yang menemui Imamnya karena menginginkan penghinaan dan peremehan terhadapnya.”[10]

36. Dari Ubadah bin Shamit dari Nabi r bersabda :

(( اسْمَعْ وَ أَطِعَ , فِي عُسْرِكَ وَ يُسْرِكَ , وَ مَنْشَطِكَ وَ مَكْرَهِكَ , وَ أَثَرَةً عَلَيْكَ , وَ إِنْ أَكَلُوا مَالَكَ

وَ ضَرَبُوا ظَهْرَكَ ))

“Dengar dan taatlah pada saat Kamu susah dan senang, ketika Kamu giat dan Kamu benci, walaupun Mereka itu mengambil hartamu dengan cara paksa kemudian menguasainya dan memukul punggungmu.”[11]

37. Dari Rib’i bin Hirasy berkata: “Aku menemui Hudzaifah bin al-Yaman t di kota, pada waktu malam hari Orang-orang pergi menemui Utsman bin Affan t , maka Dia berkata : “wahai Rib’i apa yang telah diperbuat oleh kaummu?” Dia berkata : “Tentang urusan mana yang kamu tanyakan?” Dia berkata : “Barangsiapa yang keluar diantara Mereka kepada lelaki ini-yakni Utsman-, maka aku menamakan mereka adalah orang-orang yang keluar kepadanya, maka Dia berkata : “Aku mendengar Rasululloh b bersabda : “Barangsiapa yang memisahkan diri dari Jama’ah dan menganggap hina suatu pemerintahan maka dia akan menemui Alloh U dalam keadaan tidak memiliki wajah.”[12]

38. Al-Barbahari berkata: “Imam Ahmad bin Hanbal berkata : “Mendengar dan taat kepada para pemimpin terhadap apa-apa yang dicintai oleh Alloh I dan diridhai-Nya. Barangsiapa yang menguasai khilafah dengan kesepakatan dan ridho manusia, maka dia adalah pemimpin. Tidak halal bagi seseorang tidur satu malampun sedangkan ia tidak memiliki seorang imampun dari orang yang baik maupun yang berlaku jahat.”[13]

Aku (Jamal bin Furaihan) mengatakan : “Maksud dari kesepakatan dan ridho manusia mereka adalah para ulama’ dan para pemimpin, bukan kesepakatan rakyat jelata, maka perhatikanlah!!.

39. Al-Barbahari berkarta: “Barangsiapa yang keluar dari para Imam kaum muslimin maka dia adalah khawarij, sungguh dia telah memecah-belah kaum muslimin, menyelisihi atsar(jejak salaf), dan matinya yaitu mati dalam keadaan jahiliyah.”[14]

40. Ia (Barbahari) juga berkata : “Tidak halal memerangi penguasa, tidak juga keluar darinya walaupun dia melakukan dosa, karena memerangai penguasa tidak termasuk dari sunnah, karena sesungguhnya di dalamnya terdapat kerusakan dunia dan agama.”[15]

[1] Shahih. “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1062 dan dishahihkan oleh Al-Albani.

[2] Shahih. “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1065-1068 dan dishahihkan oleh Al-Albani dan membaguskan sanadnya.

[3] Shahih. “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1069 dan dishahihkan oleh Al-Albani

[4] Shahih. “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1007.

[5] Shahih. “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1074 dan dishahihkan oleh Al-Albani.

* Jamal bin Furaihan berkata: “Adapun para Da’i sesat pada zaman ini mereka sengaja meminta manusia agar supaya ditegakkan baginya bendera, bercampur baur di sekitar mereka, membuat hizb(kelompok), taasshub(fanatik golongan) kepada mereka. Maka barangsiapa tidak mau yang mengikuti mereka, maka mereka(para Da’i) itu akan menyingkirkannya, memeranginya, dan melemparkan tuduhan-tuduhan yang batil lagi palsu. –kasihan sekali- seandainya mereka mau memahami sunnah niscaya akan lebih baik bagi mereka dan lebih lurus”.

[6] Shahih. “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1076 dan dishahihkan oleh Al-Albani.

[7] “As Sunnah” oleh Ibnu Nashr 22 no.55.

[8] “As Sunnah” oleh Ibnu Nashr no.56.

[9] “As Silsilatus Shohihah” oleh Al-Albani 2298 dan dihasankannya.

[10] “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1021.

[11] “As Sunnah” oleh Ibnu Abi Ashim 1026 dan dishahihkan oleh Al-Albani.

[12] Ahmad 5/387, Al Hakim 1/119 dishahihkan dan disetujui oleh Imam Dzahabi dan lafazhnya :”La hujjata lahu”.

[13] “Thabaqatul Hanabilah” 2/21, “Syarhus Sunnah” oleh Al Barbahari hal.77-78.

[14] “Thabaqatul Hanabilah” 2/21, “Syarhus Sunnah” oleh Al Barbahari hal.77-78.

[15] -sda-.
Baca SelengkapnyaPerintah Untuk Taat kepada Penguasa dan Memuliakannya serta Larangan keluar Darinya.